-->

Desa Siberuk Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, Komputer, blogging, SEO, Pertanian, Sosial, Pendidikan

LAGI BINGUNG, GALAU


Apa yang dapat kita lakukan ketika kita menghadapi situasi yang dilematis. Kita dihadapkan pada dua pilihan. Dua pilihan tersebut sama-sama penting dan berat untuk mengambil salah satu dari dua pilihan tersebut. Saya sudah lama mengabdi di SD dari bulan Juli tahun 2005 hingga sekarang tahun 2012. Akan tetapi kondisi saya masih utuh tidak ada perubahan. Honor saya masih Rp. 150.000,-. Dulu sempat naik menjadi Rp. 200.000 akan tetapi karena keadaan keuangan sekolah yang tidak memungkinkan akhirnya honor saya turun. Logikanya semakin lama kita bekerja dan semakin lama kita mengabdi maka honor akan naik bukannya turun. Hal ini memang aneh sekali. Di satu sisi saya udah semakin berumur, saya sudah akan mendekati kepala tiga. Sebagai manusia normal saya juga ingin berkeluarga, menikah dengan wanita dan memiliki anak. Akan tetapi karena keadaan saya yang masih belum mapan menjadi kendala untuk menikah. Apakah saya harus beralih profesi? Apakah saya harus meninggalkan SD tempat saya mengajar? Apa yang akan terjadi jika ternyata dalam beberapa waktu ke depan ada pendataan yang akhirnya guru yang mengabdi diangkat PNS? tetapi kapan? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dua pilihan tersebut sama-sama penting yang pada muaranya adalah uang. Dengan beralih profesi mungkin saya akan mendapatkan upah yang layak. Saya dapat mendapatkan uang yang cukup dan dapat memenuhi kebutuhan hidup. Saya sudah terlanjur mengabdi lama dan apabila saya meninggalkan SD, tempat saya mengabdi, tempat saya mengajar, maka saya harus memulai lagi dari nol lagi.



Manusia hidup itu tidak lepas dari yang namanya kebutuhan hidup. Manusia butuh makan, manusia butuh papan, sandang, pendidikan, hiburan dan sebagainya. Semua kebutuhan hidup membutuhkan uang. Bagi guru PNS tidak masalah, mereka mengajar dengan tenang karena mereka sudah mendapatkan upah atau gaji yang manusiawi. Mereka bisa fokus di dalam mengajar. Akan tetapi bagaimana denga guru yang masih mengabdi? Kondisi yang memprihatinkan. Tentu guru honorer, guru wiyata bhakti tidak fokus di dalam mengajar. Karena apa? Karena kesejahteraan yang sangat kurang dan di bawah standar kelayakan. Bayangkan guru wiyata bhakti upahnya tidak lebih baik dari buruh pabrik. Buruh pabrik sudah digaji UMR. Tenaga lulusan S1 dihargai 100-150 ribu. Jika guru wiyata bhakti kurang atau tidak fokus di dalam mengajar itu hal yang wajar. Karena tentunya guru wiyata bhakti juga tidak hanya mengandalkan di SD saja. Tentunya guru wiyata bhakti juga mengais rezeki di tempat lain. Mungkin hal ini bisa berdampak pada kurang maksimalnya guru di dalam mengajar dan mencerdaskan anak didiknya. Pemerintah tentunya tidak akan menyalahkan mereka para guru pengabdian karena memang tidak ada tanggapan dan tindak lanjut pemerintah di dalam mensejahterakan para guru yang mengabdi.

Yang membuat saya tidak semangat lagi adalah ketika saya mendengar berita dan kabar bahwa guru-guru yang mengabdi 2005 keatas tidak akan ikut pemberkasan. Pemberkasan terakhir adalah untuk guru yang mengadi paling akhir tanggal 1 Januari 2005, atau terhitung setahun per 31 Desember 2005. Bagi guru yang selainnya dapat ikut tes CPNS umum. 
Labels: Other

Thanks for reading LAGI BINGUNG, GALAU. Please share...!

2 komentar on LAGI BINGUNG, GALAU

  1. kunjungan balasan mas...
    memang hidup tak selalu sesuai keinginan, dan selalu menghadapkan kita pada pilihan yang sulit
    bersabar dan bertawakal, semoga akan diberikan kemudahan

    ReplyDelete
  2. thanks mbk,,, buat kunjungan dan masukaannya....

    ReplyDelete

Maturnuwun geh sampun komentar ten blog kulo

Back To Top