Pada
hari Senin tanggal 21 Oktober 2013 saya melakukan perpanjangan SIM di Polres
Batang. Jatuh tempo SIM C saya memang keesokan harinya. Karena waktunya sangat
mepet maka saya senin itu izin tidak mengajar. Sebelum mendaftar perpanjangan
saya mencari tahu syarat-syarat pengajuan perpanjangan SIM dan akhirnya saya
dapatkan informasinya, pertama saya harus menyiapkan foto copy KTP dan SIM
asli. Yang kedua saya harus check up kesehatan atau KIR Dokter. 3 berkas tadi
adalah syarat pokok untuk melakukan perpanjangan SIM.
![]() |
Di sinilah tempat pelayanan SIM di Polres Batang Jawa Tengah |
![]() |
Suasana di dalam ruangan pelayanan SIM |
![]() |
Parkir di luar Polres Batang dinilai kurang nyaman selain panas juga ongkosnya mahal.. |
Saat
itu saya mulai memasuki area Polres Batang. Hari Senin Pagi sekitar jam 8
suasana Polres Batang masih ada apel pagi kepolisian resort Batang. Di sekitar
di luar polisi banyak orang-orang yang kelihatannya juga ada urusan ke
kepolisian. Mereka juga menunggu sampai selesainya apel Pagi Para Polisi.
Apel
Pagi para polisi akhirnya selesai. Akhirnya saya menuju pintu gerbang sebelah
kiri pintu masuk. Motor sudah sejak pertama kali sampai saya parkirkan di dekat
Mushola yang memang menjadi area parkir Polres Batang. Terus terang saya sangat
tidak setuju jika parkir dipindah di luar dan kerja sama dengan orang luar. Selain
panas tanpa atap juga ongkos parkir yang mahal. Dari sini saya menilai kenyamanan
di Polres Batang kurang. Ketika saya masuk jalan kaki melalui pintu gerband di
situ ada seorang laki-laki dengan pakaian bertuliskan Parkir, saya pikir dia
adalah temenya tadi petugas parkir di luar tadi. Karena saya lihat beberapa
kali motor dihalau tidak boleh parkir di dalam dan disuruh ke parkir di luar
dekat mushola. Saya kaget ketika masuk dia menyuruh saya untuk laporan dulu ke
pos penjagaan polisi. Di situ saya abaca terdapat tulisan “Kami siap melayani
anda”. Saya pun akhirnya masuk ke pos penjagaan polisi.
Di
dalam pos saya menghadap polisi penjaga yang duduk di paling utara yang memang
umurnya sudah tua. Polisi itu menanyakan keperluan saya dan saya menjawab bahwa
saya bermaksud mengajukan perpanjangan SIM. Saya sangat kecewa dengan penawaran
seorang polisi tadi. Sungguh tidak pantas bagi seorang polisi yang seharusnya
mengayomi masyarakat. Ternyata dia ingin jadi calo perpanjangan SIM. Dia bilang
katanya kalau sama dia bisa jadi cepat dan hanya Rp 125.000,-. Sebuah angka
yang mahal. Saya tahu polisi itu akan mendapat Rp. 25.000 jika saya mengiyakan
diri. Saya sendiri sudah tahu mengenai ongkos perpanjangan SIM. Makanya saya katakana
tawaran polisi tadi mahal dan menyengsarakan rakyat. Di dalam hati saya “
beginilah wajah polisi-polisi Batang,saya kecewa dengan sikap mereka yang
diwakili oleh polisi tadi. Saya malu ketika membaca tulisan bertuliskan “Kami
siap melayani anda” tadi yang sempat saya baca ketika masuk ke pos penjagaan. Sungguh
sangat bertentangan. Bukannya warga dibantu malah justru jadi korban calo
polisi.Ini sungguh menyengsarakan dan kebalikan dari melayani masyarakat dengan
sepenuh hati alias memeras.
Saya
tidak mengiyakan tawaran polisi tadi. Saya bilang saya akan mengurus SIM
sendiri tanpa perantara. Akhirnyapun saya bergegas menuju loket pendaftaran SIM
yang letaknya di sebelah barat polres. Saya mengurus sendiri dan tidak begitu
merepotkan jika dibandingkan saya harus menerima jasa calo. Menurut saya
pembuatan atau perpanjangan sekarang ini bisa dikerjakan dengan cepat dengan
teknologi IT yang semakin canggih. dalam
ruangan Pelayanan SIM saya sempat ngobrol sesame yang juga memperpanjang SIM
nya. Dia bercerita kalau dia kena calo dan harus merogoh uang sampai Rp.
150.000,- sungguh angka yang sangat mahal untuk perpanjangan sebuah SIM C.
Normalnya kita hanya mengeluarkan uang maksimal Rp. 100.000 untuk perpanjangan
SIM, Rp.75.000 untuk biaya administrasi ditambah dengan KIR Dokter Rp. 25.000,-.
Beginilah potret kepolisian di Batang, di mana terdapat oknum-oknum yang masih
saja memanfaatkan warga/masyarakat yang membuat/memperpanjang SIMnya. Ini sebuah
pemerasan saya pikir. Mana pelayanan kepolisian untuk warga dan masyarakat? Yang
ada hanya pemerasan terhadap kami.
Labels:
Curhat
Thanks for reading Pengalaman buruk perpanjangan SIM C di Polres Batang. Please share...!
Betul sekali mas,bhkn pngalaman sy jauh lbih tragis,gr2 pkai ktp smntra dan blm ada KK sy hbs 490rb saat buat SIM C di polres batang,ya crtanya mirip dg njenengan td tp akhrnya sy gnkan jasa calo polisi di pos pnjagaan polres Batang tsb
ReplyDeleteWow jumlah yang fantastis banyak mas nyampe 490ribuan... memang Polisi bukane menolong malah mentong...
ReplyDeletetrimakasih sudah berkomentar.... ini kritik membangun buat kemajuan pelayanan masyarakat d Polres Batang :)
ReplyDeleteTerima kasih mbk sudah berkunjung dan berkomentar di sini. Kalo boleh tahu apa mbk salah satu anggota kepolisian polres Batang? Maaf jika tulisan saya menyinggung. Saya hanya berpendapat dan memberi kritikan yang membangun semata mata demi pelayanan yang manusiawi untuk warga Batang.
ReplyDeletedi pos penjagaan..saya bayar 130.000...2 juni 2016...apakah wajar?
ReplyDeletedi pos penjagaan..saya bayar 130.000...2 juni 2016...apakah wajar?
ReplyDeleteastaghfirullah
ReplyDeleteastaghfirullah
ReplyDeleteSaya belum pernah membuat sim sebelumnya, saat ini saya tinggal di hongkong & dlm waktu dekat ini saya mau pulang ke kampung halaman saya di gringsing, saya sering telpon ibu di rumah & iseng" bertanya biaya pembuatan sim c di Batang, kata sodara saya biayanya Rp.500rb. Apakah benar? Sungguh mahal ya, fantastis..
ReplyDelete