-->

Desa Siberuk Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, Komputer, blogging, SEO, Pertanian, Sosial, Pendidikan

Tugas petani pengamat semakin berat tanpa diimbangi honor yang pantas


Setelah mengikuti pelatihan petani pengamat tingkat Jawa Tengah di Semarang, petani pengamat di wilayah jawa tengah memiliki tugas untuk melaporkan hasil pengamatan terhadap OPT(Oragnisme Pengganggu Tanaman) yang ada di daerahnya masing-masing(Kecamatan).

Petanipengamat diwajibkan melaporkan pengamatannya setengah bulan sekali berupa mengisi format pengamatan seperti Intensitas serangan OPT/hama, Pengamatan petak tetap, dan pengamatan OPT yang tertangkap lampu perangkap(Light Trap).

Setelah akhir-akhir ini tiap kecamatan mendapatkan bantuan light trap 3 buah maka tugas petani pengamat semakin berat betapa tidak, karena para petani pengamat bertanggung jawab menjaga dan melaporkan hasil pengamatannya melalui lampu perangkap ini di tiga titik desa yang lokasinya berjauhan. Contohnya petani pengamat di Kecamatan Tulis harus keliling di Desa Siberuk, kemudian Desa Beji dan Desa Kedungsegog.

Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Kedungsegog Kecamatan Tulis
Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Kedungsegog Kecamatan Tulis

Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Beji Kecamatan Tulis
Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Beji Kecamatan Tulis

Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Siberuk Kecamatan Tulis
Lampu Perangkap(Light trap) di Desa Siberuk Kecamatan Tulis

Honor petani pengamat per bulan yaitu sebesar Rp. 300.000, dipotong pajak sehingga menjadi Rp. 285.000,- jumlahnya kecil jika dibandingkan dengan tanggung jawabnya di lapangan. Mereka harus melaporkan pengamatannya lengkap selain itu yang menjadi kendala petani pengamat adalah letak atau lokasi pengamatan terutama Light trap yang berada di tiga titik berjauhan sehingga harus membutuhkan ongkos bensin yang lumayan.

Kepada Pemerintah melalui Dinas Pertanian, kami sekedar usul agar supaya Pemerintah memikirkan dan memberi honor yang sepantasnya terkait dengan tugas petani pengamat yang membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk operasionalnya. Jika keadaan masih tetap bukannya petani pengamat mendapatkan honor justru petani pengamat merogoh koceknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya mengamati dan melaporkan hasil pengamatannya. 
Labels: Pertanian

Thanks for reading Tugas petani pengamat semakin berat tanpa diimbangi honor yang pantas. Please share...!

4 komentar on Tugas petani pengamat semakin berat tanpa diimbangi honor yang pantas

  1. Di Batang ada program gitu juga mas sekarang? Baru tahu aq.

    ReplyDelete
  2. Ya mas malah ni proyek tingakat Jawa Tengah mas...sebelumnya sudah ada pelatihan di LPMP Jawa Tengah di Semarang untuk Petani Pengamat

    ReplyDelete
  3. mudah2an berdampak bagus pd pertanian disana mas.

    salam kenal dr saya. saya asli pecalungan, Batang. Juga seneng ngamatin perkembangan pertanian di Batang. :D

    ReplyDelete
  4. Amin...semoga. Ya mas salam kenal. Owh ternyata dari Pecalungan to..GO on mas...

    ReplyDelete

Maturnuwun geh sampun komentar ten blog kulo

Back To Top